Dilihat : 71 kali Beli

Sejarah Jemparingan Keraton Yogyakarta (2)

Belajar sejarah jemparingan di Keraton Jogja bersama Bpk. R. Kris Budiharjo, di Masjid Agung Syuhada, Kotabaru Yogyakarta. (09 Maret 2024)

 

A. Di Foto / di Lukis Akan MEMPERPENDEK Umur (mitos atau fakta?)

Pernahkan ANDA mendengar ada orang yang TIDAK MAU diajak berfoto bersama, dengan alasan : Nanti umur saya berkurang !

Well, opini ini sudah ada sejak jaman Sri Sultan Hamengku Buwono ke-1. ALASANnya sangat SEDERHANA : Beliaulah atas restu & dukungan PakuBuwono ke-II mengobarkan perang selama 9 tahun melawan VOC, yang dikenal dengan Perang Mangkubumen.

Kalau wajah Beliau gampang dikenali musuh, tentu lebih mudah bagi lawan untuk mengincar & membunuh Beliau. Padahal sejarah di Kraton Yogyakarta mencatat : Beliau sering ikut berperang bersama prajurit & kerabat di garis depan. Dan, bagi prajurit Yogyakarta GAMPANG mengenali Beliau karena satu-satunya prajurit yang menyeret tombak panjang (Kangjeng Kyahi Pleret) hanya Beliau. Tapi baju, kesatuan, dan lain-lain persis sama dengan prajurit Numbak Cemeng lainnya.

Setelah Perang Mangkubumen melawan VOC berakhir, dan melahirkan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Beliau mulai membangun istana DAN ... salahsatu bangunan awal yang didirikan adalah Bangsal TAMANAN. Bangsal ini sangat indah dengan warna biru yang menyala dan ornamen yang indah. Bangsal ini menjadi SEKOLAH di dalam kraton, yang didirikan untuk memulai mengajarkan nilai-nilai kesatria Mataram kepada putra-putri & kerabat Sultan. Salahsatunya dengan belajar permainan panahan / jemparingan.

DAN, sampai sekarang kalau kita marak-sowan ke kraton, ke museum kereta dan lain-lain : Kita BISA menjumpai foto / lukisan Sri Sultan HB ke II sampai yang ke-X. Tapi, foto Sri Sultan Hamengku Buwono ke-1 tetap tidak ada.

Simak kiprah raja Yogya di bidang pendidikan karakter di artikel di bawah ini : 

Sekolah tamanan

B. Kraton Yogyakarta 'jendela' MATARAM Islam

Berbicara tentang Sejarah Jemparingan di Keraton Yogyakarta tidak bisa dipisahkan dengan Perjanjian JATISARI, yang membagi budaya (Palihan Budaya), antara : 

  • Kasunanan Surakarta (Paku Buwono ke-III); dengan
  • Kasultanan Ngayogyakrta Hadiningrat (Sri Sultan Hamengku Buwono ke-1)

Sederhananya : Kasunanan Surakarta Hadiningrat akan membuat budaya baru, sedangkan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat meneruskan budaya Mataram (islam). Dan kedua-duanya adalah BAIK.

Di Kasunanan Surakarta & Kadipaten Mangkunegaran Jemparingan Mataraman berkembang pesat. Bangsawan & rakyat 'rajin bermain' panahan. Tapi dibalik tembok kraton, panahan tidak hanya dilakukan dalam posisi duduk santai namun (masih) untuk tujuan melatih keahlian perang.

Hal ini berbeda dengan jemparingan Mataraman di Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Sejak Awal berdirinya Kraton yogyakarta, jemparingan DIAJARKAN murni untuk pembentukan watak ksatria Mataram. Persis seperti ajaran leluhur.

Di dalam kraton (tepatnya di halaman Kagungan Dalem plataran bangsal Kemagangan - bukan Kemandungan) dan di luar kraton, ech NGGA' YA ! jemapringan Mataraman di Yogyakarta dulu hanya KHUSUS untuk keluarga kerajaan. Masyarakat Yogyakarta walaupun bsia memanah namun tidak akan pede menunjukkannnya karena panahan dianggap sebagai olahraga kaum bangsawan.

Masyarakat Yogyakarta bermain : paseran, tulup, kepatel, dll.

Itu sebabnya saya agak PRIHATIN (pakai bangetz) saat tahu permainan masyarakat ini malah diajarkan di dalam kraton, sedang warisan yag selama ini dijag oleh para pangeran dan abdi-dalem malah tidak diajarkan sebagaimana mestinya.  

Pernah ada yang 'bertanya' : "Apakah tidak mungkin, sikap memanah sambil duduk itu untuk TUJUAN 'mengelabuhi' Kompeni (VOC), seperti halnya 'kembangan' dalam silat ?" 

 

 

 

Baca selanjutnya : Jemparingan Mataraman di Jogja

 

 

 

 

gallery foto jemparingan di masjid agung syuhada


Tag :

Sejarah Jemparingan Keraton Yogyakarta 2 Sejarah Jemparingan Keraton Yogyakarta 

cara bermain jemparingan mataraman jogja

Rp 0 Beli

Cara bermain Jemparingan Mataraman di Jogja   Jemparingan atau permainan panahan-tradisional gaya Mataraman, adalah permainan yang berasal dari Kasultanan Mataram Yogyakarta. Mulai diajarkan secara resmi pada tahun 1755 M, dan menjadi salahsatu mata-pelajaran ...

Sejarah Jemparingan Keraton Yogyakarta (2)

Rp 0 Beli

Sejarah Jemparingan Keraton Yogyakarta (2) Belajar sejarah jemparingan di Keraton Jogja bersama Bpk. R. Kris Budiharjo, di Masjid Agung Syuhada, Kotabaru Yogyakarta. (09 Maret 2024)   A. Di Foto / di Lukis Akan MEMPERPENDEK Umur ( ...

Sejarah Jemparingan Mataraman di Jogja (1)

Rp 0 Beli

(AyahKRIS.biz.id) Sejarah Jemparingan Mataraman di Jogja bisa dirunut sejarahnya sejak era Mataram Kuno. Foto relief candi Borobudur ini menjadi materi 01 Pengajaran saya tentang sejarah jemparingan. Yuk, kita simak bersama.   ...

DIABETES

Rp 100.000 Beli

Bisnis BASU utnuk penderita Diabetes seowa ...